Kemenangan Tak Bawa Kebahagiaan

Ubin Tidak Berbicara—Tapi Mendengar

Saya dulu mengira kemenangan adalah tujuannya. Lalu saya sadari: kemenangan terbesar justra sunyi. Ubin emas tak bersorak—mereka bernapas berat. Setiap putaran bukan hadiah; itu jeda panjang untuk mendengar apa yang sedang Anda lari dari.

Ritual Penghindaran

Mahjong bukan permainan. Ia adalah mezbah di apartemen kota tempat tak ada yang pulang. Saya melemparkan ubin seperti doa: setiap ‘hu’ adalah nafas tertahan, setiap ‘fan’—kilatan sesuatu yang tak terucap. Anda tak mengejar jackpots. Anda mengejar ketenangan.

Mekanika Sunyi Kekalahan

Mereka menyebutnya ‘keberuntungan.’ Tapi saya telah menyaksikan pemain yang bertaruh uang terakhirnya hanya untuk berhenti berpikir tentang ibu mereka yang pergi. Mesin tak membayar kebahagiaan—ia membayar kesunyian. Dan di dalam kesunyian itu? Di situlah Anda menemukan diri sendiri.

Warna Kantong Kosong

Ubin berbentuk bar tak menjatuh hadiah—ia menjatuh kenangan. Setiap akumulasi mengisi ruang di antara detak jantung dengan sesuatu yang tak diklaim: bukan emas, tapi bayangan abu-biru di kaca tengah malam.

Mengapa Kita Bermain Saat Tak Ada Yang Menang

Saya bertanya pada diri sendiri kemarin: kapan terakhir Anda bermain—not to win—but to escape? Bukan demi sukacita. Bukan demi uang. Untuk ritme sunyi di antara putaran—ruang di mana pikiran Anda akhirnya berhenti berteriak. Jika pernah Anda duduk sendirian setelah tengah malam dan merasa kosong… Silakan kirimkan cerita Anda.